Ketika Jilbab Terasa Berat
Jika jilbab hanya selembar kain, kenapa kaum wanita berat mengenakannya.
Terbuka ga malu padahal itu dosa.
Tertutup kok malu,padahal itu jalan selamat.
Saudariku… jika kau katakan berJilbab itu panas,
Panas mana dengan balasan akhirat nanti?
Saudariku… jika kau katakan aku belum siap,
Apa kita tahu besok kita masih brnafas?
Padahal kita belum tunaikan kewajiban muslimah setelah wajibnya sholat?
Saudariku…jadikan darimu perhiasan tersimpan indah dalam balutan,hanya yang berizin yang dapat melihat,menyentuh & mengambilmu,
Karena kau terlalu berharga Saudariku…
yuk sama-sama berbenah diri & saling mengingatkan.. ^_^
=====================================================================
Kita persembahkan untaian kata, untukmu wahai Saudariku…..
Ingat-ingat selalu…dan pahamilah sebaik-baiknya!
Wahai Saudariku, bersyukurlah kepada Allah SWT, karena betapa Dia sungguh mencintai kita dan memuliakan kita dengan segala aturanNya yang diturunkan untuk kita, oleh karena itu berjilbablah sebelum menghadapi hisab, karena betapa malunya wanita yang tak berjilbab bagai rumah tak berpagar,
Ketahuilah Saudariku, bahwa jilbab lambang ketakwaan dan Islam,
Jilbab bukti rasa malu dan kesusilaan….
Jilbab menjaga kewibawaan dan kehormatan…
Jilbab, pakaian terindah untuk kecantikanmu dan bukti terbesar atas kesopanan serta kesempurnaan dirimu.
Wahai Saudariku yang mulia, lindungilah tubuhmu dari sorot tajam mata-mata keranjang, betapa ruginya wanita yang tak berjilbab…ia sesat dan lalai…ia jual surga dengan harga murah untuk membeli neraka jahim dengan harga mahal. Bukankah satu hal konyol sekaligus memperhatinkan bila kita melihat wanita tua menambal garis-garis keriput di wajahnya dengan kosmetik dan mengenakan pakaian laki-laki seperti celana panjang dan t-shirt??
==================================================================
Apakah diantara wujud iman kepada Allah itu mendahulukan maksiat kepada-Nya ketimbang manaati-Nya? Duh betapa ruginya para wanita, kala mereka rela melepaskan sesuatu yang lebih baik dan mengambil yang tidak berharga. Yakni ketika mereka memilih bertabarruj menggantikan busana jilbab. Sepadankah budaya buka-bukaan, ugal-ugalan ketelanjangan bila dibandingkan dengan budaya malu, kesusilaan dan kewibawaan ? Modal menikmati masa muda bagaimana yang engkau inginkan, sementara saat keluar ke jalan tanpa berhijab hakikatanya engkau melakukan dosa setiap orang memandangmu? Hitung setiap hari, berapa jumlah dosa yang engkau pikul akibat tabarrujmu saat beribu-ribu pasangmata laki-laki menatapmu.
Berpikirlah wahai Saudariku, betapa sering para wanita melakukan dosa besar ini dan mempertontonkan aurat! Betapa banyak kehormatan yang telah mereka rampas! Banyak sudah fitnah yang mereka bangkitkan! Berapa banyak mata tajam yang telah menelan dangingnya dan menikmati kecantikannya? Dan berapa banyak jiwa kotor yang ingin menjalin hubungan dengannya? Totallah jumlah dosa-dosa ini setiap kali mereka keluar dan pergi sepanjang hayatnya, niscaya mereka mendapatinya sebagai dosa yang sangat berat, membuatnya tertatih-tatih memikulnya. Dan mereka tak akan sanggup membawanya di hari kiamat. Beginikah cara menikmati masa muda wahai para wanita , tanpa batas dan aturan-aturan syariat?!
Sesungguhnya jika kita mau merenungkan barang sebentar hal tersebut, pasti wajah kita merah merona karena malu dan kita akan menutup kecantikan dan perhiasannya dari mata-mata buas yang tak tau malu. Tidak berarti ketika memakai jilbab kita hidup introvert, menjauh dari pergaulan masyarakat. Sama sekali tidak. Bahkan sebaliknya, Islam menghendakimu menjadi pribadi yang supel, mudah akrab dan ramah dengan orang lain, enerjik dengan tetap menjaga rasa malu, rendah hati tapi tidak rendah diri, memiliki harga diri tanpa di bumbui kesombongan.
Mari kita renungkan sendiri betapa berat beban dosa-dosa ini. Dan untuk selanjutnya, ingat kembali misi kita dalam kehidupan ini, untuk apa kita diciptakan? Maka kita akan menemukan jawaban yang benar-benar kontras dengan realita yang kita jalani. Maka segeralah melakukan taubat tulus kepada Allah sebelum perjalanan ke negeri akhirat keburu lepas.
TUTUPLAH AURATMU | SEBELUM AURATMU DITUTUPKAN…..!!!!
Terbuka ga malu padahal itu dosa.
Tertutup kok malu,padahal itu jalan selamat.
Saudariku… jika kau katakan berJilbab itu panas,
Panas mana dengan balasan akhirat nanti?
Saudariku… jika kau katakan aku belum siap,
Apa kita tahu besok kita masih brnafas?
Padahal kita belum tunaikan kewajiban muslimah setelah wajibnya sholat?
Saudariku…jadikan darimu perhiasan tersimpan indah dalam balutan,hanya yang berizin yang dapat melihat,menyentuh & mengambilmu,
Karena kau terlalu berharga Saudariku…
yuk sama-sama berbenah diri & saling mengingatkan.. ^_^
=====================================================================
Kita persembahkan untaian kata, untukmu wahai Saudariku…..
Ingat-ingat selalu…dan pahamilah sebaik-baiknya!
Wahai Saudariku, bersyukurlah kepada Allah SWT, karena betapa Dia sungguh mencintai kita dan memuliakan kita dengan segala aturanNya yang diturunkan untuk kita, oleh karena itu berjilbablah sebelum menghadapi hisab, karena betapa malunya wanita yang tak berjilbab bagai rumah tak berpagar,
Ketahuilah Saudariku, bahwa jilbab lambang ketakwaan dan Islam,
Jilbab bukti rasa malu dan kesusilaan….
Jilbab menjaga kewibawaan dan kehormatan…
Jilbab, pakaian terindah untuk kecantikanmu dan bukti terbesar atas kesopanan serta kesempurnaan dirimu.
Wahai Saudariku yang mulia, lindungilah tubuhmu dari sorot tajam mata-mata keranjang, betapa ruginya wanita yang tak berjilbab…ia sesat dan lalai…ia jual surga dengan harga murah untuk membeli neraka jahim dengan harga mahal. Bukankah satu hal konyol sekaligus memperhatinkan bila kita melihat wanita tua menambal garis-garis keriput di wajahnya dengan kosmetik dan mengenakan pakaian laki-laki seperti celana panjang dan t-shirt??
==================================================================
Apakah diantara wujud iman kepada Allah itu mendahulukan maksiat kepada-Nya ketimbang manaati-Nya? Duh betapa ruginya para wanita, kala mereka rela melepaskan sesuatu yang lebih baik dan mengambil yang tidak berharga. Yakni ketika mereka memilih bertabarruj menggantikan busana jilbab. Sepadankah budaya buka-bukaan, ugal-ugalan ketelanjangan bila dibandingkan dengan budaya malu, kesusilaan dan kewibawaan ? Modal menikmati masa muda bagaimana yang engkau inginkan, sementara saat keluar ke jalan tanpa berhijab hakikatanya engkau melakukan dosa setiap orang memandangmu? Hitung setiap hari, berapa jumlah dosa yang engkau pikul akibat tabarrujmu saat beribu-ribu pasangmata laki-laki menatapmu.
Berpikirlah wahai Saudariku, betapa sering para wanita melakukan dosa besar ini dan mempertontonkan aurat! Betapa banyak kehormatan yang telah mereka rampas! Banyak sudah fitnah yang mereka bangkitkan! Berapa banyak mata tajam yang telah menelan dangingnya dan menikmati kecantikannya? Dan berapa banyak jiwa kotor yang ingin menjalin hubungan dengannya? Totallah jumlah dosa-dosa ini setiap kali mereka keluar dan pergi sepanjang hayatnya, niscaya mereka mendapatinya sebagai dosa yang sangat berat, membuatnya tertatih-tatih memikulnya. Dan mereka tak akan sanggup membawanya di hari kiamat. Beginikah cara menikmati masa muda wahai para wanita , tanpa batas dan aturan-aturan syariat?!
Sesungguhnya jika kita mau merenungkan barang sebentar hal tersebut, pasti wajah kita merah merona karena malu dan kita akan menutup kecantikan dan perhiasannya dari mata-mata buas yang tak tau malu. Tidak berarti ketika memakai jilbab kita hidup introvert, menjauh dari pergaulan masyarakat. Sama sekali tidak. Bahkan sebaliknya, Islam menghendakimu menjadi pribadi yang supel, mudah akrab dan ramah dengan orang lain, enerjik dengan tetap menjaga rasa malu, rendah hati tapi tidak rendah diri, memiliki harga diri tanpa di bumbui kesombongan.
Mari kita renungkan sendiri betapa berat beban dosa-dosa ini. Dan untuk selanjutnya, ingat kembali misi kita dalam kehidupan ini, untuk apa kita diciptakan? Maka kita akan menemukan jawaban yang benar-benar kontras dengan realita yang kita jalani. Maka segeralah melakukan taubat tulus kepada Allah sebelum perjalanan ke negeri akhirat keburu lepas.
TUTUPLAH AURATMU | SEBELUM AURATMU DITUTUPKAN…..!!!!
0 comments :
Formulir Kontak
Popular Posts
-
Berbagai komunitas muslimah pemakai kerudung belakangan ini bermunculan bak cendawan di musim hujan. Rata-rata mereka menggunakan kata ...
-
Gambar 1. Menyambut Tamu Yang Membawa Kendaraan Gambar 2. Berdoa Untuk Kedua Mempelai Dibarisan Undangan Gambar 3. Mempelai Lak...
-
Sekarang sedang berlangsung Opening Ceremony: "MABIT (Malam Bina Iman dan Taqwa) 1435 H" Dengan tema: "Make Our Life...
-
Oleh : Jastis Arimba Fulan (bukan nama sebenarnya), dia salah satu mahasiswa dari jutaan mahasiswa di negeri ini, sedang asik memutar...
statistics
Google Plus
Facebook
Twitter
Share this Post
Ads 1
[5][Editorial][ticker][Editorial]
Ads 2
Ads 2
Contributors
Diberdayakan oleh Blogger.
Posting Komentar